Definisi Agroteknologi

Saat ini, ilmu-ilmu pertanian sangat berbeda dari sebelumnya pada tahun 1950. Intensifikasi pertanian sejak tahun 1960 telah dilakukan oleh banyak negara maju dan berkembang yang sering disebut revolusi hijau.

Perluasan ini telah didasarkan pada seleksi genetik varietas tanaman dan hewan yang mampu berproduktivitas yang tinggi dan penggunaan input buatan seperti pupuk dan produk yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dengan meningkatkan kesehatan tanaman dan hewan digunakan. Di sisi lain, kerusakan lingkungan yang menyebabkan intensifikasi pertanian (dengan kerusakan yang perkembangan industri dan pertumbuhan penduduk yang memungkinkan untuk dilakukannya intensifikasi) yang membawa banyak ilmuwan untuk menciptakan teknik-teknik baru seperti manajemen terpadu penyakit dan hama, teknik pengolahan limbah, limbah teknik minimisasi, arsitektur lansekap.

Selain itu, bidang-bidang seperti bioteknologi dan ilmu komputer (pengolahan dan penyimpanan data) membuat kemajuan dalam bidang agronomi melaui pengembangan bidang baru penelitian seperti rekayasa genetika dan pertanian presisi.

Demikian, para peneliti saat ini bekerja di pertanian ilmu dan ilmu yang terkait dengan itu menyamakan masalah memberi makan penduduk dunia pada saat yang sama mencegah terjadinya masalah keamanan hayati yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan. Inilah sebabnya mengapa mereka berusaha untuk mempromosikan manajemen yang lebih baik sumber daya alam dan menghormati lingkungan.

Isu-isu sosial, ekonomi dan lingkungan sedang diperdebatkan saat ini. Krisis terakhir seperti penyakit sapi gila (BSE) dan perdebatan atas penggunaan organisme yang dimodifikasi secara genetik menggambarkan kompleksitas dan pentingnya perdebatan ini.

Pertanian dan peternakan bukanlah ilmu formal tetapi merupakan ilmu terapan. Agronomi Teknologi merupakan teknik untuk menghasilkan barang yang menggunakan sumber daya yang disediakan oleh alam, termasuk alam manusia atau asal. Sementara teknologi adalah pendekatan ilmiah untuk masalah praktis, yaitu pemecahan masalah pada latar belakang pengetahuan ilmiah dan dengan bantuan metode ilmiah.

Sektor pedesaan perlu melakukan penerapan pengetahuan teoritis dengan kriteria kausalitas dalam mengambil keputusan. Ada parameter yang berbeda untuk pengambilan keputusan, ada banyak sekolah pemikiran tentang parameter yang perlu dipertimbangkan ketika mengelola sistem dan teknologi untuk beradaptasi logistik ditemukan. Ada banyak pekerjaan interdisipliner saat ini perlu mengelola sistem pertanian yang lebih berkelanjutan. Masalah sumber energi alternatif bekerja dalam jangka menengah (tebu, bit gula, kelapa sawit, dll).

Tinggalkan komentar